????Jerawat???? |
Jerawat
dapat mengganggu penampilan dan kepercayaan diri seseorang. Terlebih jika
jerawat terjadi pada diri seorang remaja. Jerawat sembuh secara perlahan dan
ada kemungkinan jika satu jerawat hilang akan muncul jerawat yang lain. Ini
membuat mereka yang berjerawat menjadi frustasi. Diperlukan waktu bulanan
bahkan tahunan untuk dapat mengatasi jerawat. Jerawat dapat menimbulkan stres
dan juga meninggalkan noda bekas jerawat.
Jerawat terjadi ketika lubang kecil di permukaan kulit yang disebut pori-pori tersumbat. Tiap pori merupakan pembuka kanal yang disebut folikel. Di dalam folikel terdapat rambut dan kelenjar minyak. Secara normal, kelenjar minyak membantu melumasi kulit dan menyingkirkan sel kulit mati. Namun ketika kelenjar tersebut menghasilkan minyak yang berlebihan, pori-pori menjadi tersumbat oleh penumpukan kotoran dan bakteri. Penyumbatan ini disebut sebagai komedo.
Permukaan sumbatan dapat berwarna putih (disebut whiteheads) atau gelap (disebutblackheads). Whiteheads berupa pori yang tersumbat yang tidak mempunyai bukaan, sementara blackheads berupa pori yang terbuka dan mempunyai permukaan gelap. Jika pecah, maka isi yang terkandung di dalamnya termasuk minyak dan bakteri dapat menyebar ke sekeliling dan menyebabkan reaksi peradangan (inflamasi). Jika peradangan terjadi jauh di dalam kulit, jerawat dapat membesar dan mengeras serta terasa sakit yang disebut kista.
Umumnya jerawat dapat muncul di wajah, leher, dada, punggung, dan bahu. Bagian tubuh tersebut merupakan daerah dengan jumlah kelenjar minyak fungsional terbesar.
Diketahui ada 3 faktor yang berperan dalam timbulnya jerawat, yakni produksi minyak yang berlebih (sebum), pengelupasan sel kulit mati yang tidak teratur sehingga dapat mengiritasi folikel di kulit, dan adanya bakteri.
Perubahan hormonal tubuh dapat mencetuskan timbulnya jerawat. Umumnya perubahan hormonal ini terjadi pada remaja (baik anak laki-laki maupun anak perempuan); wanita dan anak perempuan pada 2-7 hari sebelum periode menstruasi; wanita hamil; dan pasien pengguna obat tertentu seperti kortison, steroid, testosteron, estrogen dan fenitoin. Mereka yang disebutkan di atas memiliki faktor risiko untuk mengalami jerawat.
Adapun faktor risiko yang lainnya meliputi kontak langsung dengan produk untuk rambut atau kosmetik yang mengandung minyak; riwayat keluarga berjerawat dimana jika orang tua berjerawat maka anak mungkin akan berjerawat juga; serta adanya friksi atau tekanan pada kulit disebabkan hal tertentu seperti telepon atau telepon selular, helm, kerah baju yang ketat, dan ransel. Penggunaan pil KB dan stres juga dapat memperhebat jerawat di kemudian hari.
Berbeda dengan pemikiran kebanyakan orang, makanan hanya memiliki sedikit pengaruh pada jerawat. Menggosok kulit terlalu keras atau membersihkan kulit dengan sabun atau bahan kimia yang berpotensi mengiritasi kulit dapat membuat jerawat bertambah parah.
Berikut perawatan yang dapat dilakukan sendiri untuk mengatasi jerawat yang masih terbilang ringan:
Jerawat terjadi ketika lubang kecil di permukaan kulit yang disebut pori-pori tersumbat. Tiap pori merupakan pembuka kanal yang disebut folikel. Di dalam folikel terdapat rambut dan kelenjar minyak. Secara normal, kelenjar minyak membantu melumasi kulit dan menyingkirkan sel kulit mati. Namun ketika kelenjar tersebut menghasilkan minyak yang berlebihan, pori-pori menjadi tersumbat oleh penumpukan kotoran dan bakteri. Penyumbatan ini disebut sebagai komedo.
Permukaan sumbatan dapat berwarna putih (disebut whiteheads) atau gelap (disebutblackheads). Whiteheads berupa pori yang tersumbat yang tidak mempunyai bukaan, sementara blackheads berupa pori yang terbuka dan mempunyai permukaan gelap. Jika pecah, maka isi yang terkandung di dalamnya termasuk minyak dan bakteri dapat menyebar ke sekeliling dan menyebabkan reaksi peradangan (inflamasi). Jika peradangan terjadi jauh di dalam kulit, jerawat dapat membesar dan mengeras serta terasa sakit yang disebut kista.
Umumnya jerawat dapat muncul di wajah, leher, dada, punggung, dan bahu. Bagian tubuh tersebut merupakan daerah dengan jumlah kelenjar minyak fungsional terbesar.
Diketahui ada 3 faktor yang berperan dalam timbulnya jerawat, yakni produksi minyak yang berlebih (sebum), pengelupasan sel kulit mati yang tidak teratur sehingga dapat mengiritasi folikel di kulit, dan adanya bakteri.
Perubahan hormonal tubuh dapat mencetuskan timbulnya jerawat. Umumnya perubahan hormonal ini terjadi pada remaja (baik anak laki-laki maupun anak perempuan); wanita dan anak perempuan pada 2-7 hari sebelum periode menstruasi; wanita hamil; dan pasien pengguna obat tertentu seperti kortison, steroid, testosteron, estrogen dan fenitoin. Mereka yang disebutkan di atas memiliki faktor risiko untuk mengalami jerawat.
Adapun faktor risiko yang lainnya meliputi kontak langsung dengan produk untuk rambut atau kosmetik yang mengandung minyak; riwayat keluarga berjerawat dimana jika orang tua berjerawat maka anak mungkin akan berjerawat juga; serta adanya friksi atau tekanan pada kulit disebabkan hal tertentu seperti telepon atau telepon selular, helm, kerah baju yang ketat, dan ransel. Penggunaan pil KB dan stres juga dapat memperhebat jerawat di kemudian hari.
Berbeda dengan pemikiran kebanyakan orang, makanan hanya memiliki sedikit pengaruh pada jerawat. Menggosok kulit terlalu keras atau membersihkan kulit dengan sabun atau bahan kimia yang berpotensi mengiritasi kulit dapat membuat jerawat bertambah parah.
Berikut perawatan yang dapat dilakukan sendiri untuk mengatasi jerawat yang masih terbilang ringan:
- Pastikan
faktor-faktor yang memperhebat timbulnya jerawat. Hindari bahan kosmetik
yang berminyak atau berlemak, tabir surya, produk pembentuk rambut atau
penutup jerawat. Gunakan produk yang berlabel menggunakan bahan dasar air
atau nonkomedogenik.
- Basuhlah
bagian wajah yang bermasalah itu setiap hari dengan pembersih yang secara
perlahan akan mengeringkan kulit dan menyebabkan folikel-folikel
mengelupas.
- Coba
losion jerawat yang dijual bebas (mengandung bahan aktif benzoil
peroksida, resorsinol atau asam salisilat) untuk mengeringkan kelebihan
minyak dan mempercepat pengelupasan.
- Terkena
paparan sinar matahari ringan dan penggunaan lampu matahari secara
hati-hati mungkin bisa menolong. Namun terlampau banyak matahari dapat
menyebabkan kerutan dan kanker kulit di kemudian hari.
- Jaga
agar rambut tetap bersih dan tidak menutupi wajah.
- Amati
apakah ada tanda-tanda penyebaran infeksi melewati pinggiran jerawat.
- Kecuali
jelas ada makanan tertentu yang memperhebat jerawat, tidak perlu berhenti
mengkonsumsi suatu makanan. Makanan tertentu seperti coklat yang pernah
dianggap menimbulkan jerawat, ternyata secara umum bukan biang keladinya.
- Jangan
menusuk atau memencet jerawat. Tindakan ini dapat menyebabkan infeksi atau
menimbulkan bekas.
Umumnya jerawat bukanlah suatu keadaan medis yang serius.
Jerawat pada kebanyakan kasus akhirnya akan lenyap dengan sendirinya. Namun
jika Anda mengalami jerawat yang menetap atau kista yang telah meradang,
segeralah berkonsultasi dengan dermatologis (dokter spesialis kulit) untuk
menghindari terjadinya noda bekas jerawat dan kerusakan kulit lebih lanjut.
Jerawat yang membandel harus diatasi segera. Prinsip pengobatan jerawat bekerja dengan cara mengurangi produksi minyak, mempercepat pergantian sel kulit, melawan infeksi bakteri, mengurangi peradangan atau merupakan kombinasi dari keseluruhannya.
Perlu diingat bahwa pengobatan jerawat tidak dapat dilakukan dengan instan. Hasil baru dapat terlihat dalam hitungan minggu, sehingga diperlukan kesabaran dalam mengatasi jerawat.
Dokter akan merekomendasikan obat resep yang digunakan di kulit (topikal) atau diminum (oral). Obat oral untuk jerawat sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan, terutama sepanjang trimester pertama karena dapat berpengaruh terhadap janin.
Jerawat yang membandel harus diatasi segera. Prinsip pengobatan jerawat bekerja dengan cara mengurangi produksi minyak, mempercepat pergantian sel kulit, melawan infeksi bakteri, mengurangi peradangan atau merupakan kombinasi dari keseluruhannya.
Perlu diingat bahwa pengobatan jerawat tidak dapat dilakukan dengan instan. Hasil baru dapat terlihat dalam hitungan minggu, sehingga diperlukan kesabaran dalam mengatasi jerawat.
Dokter akan merekomendasikan obat resep yang digunakan di kulit (topikal) atau diminum (oral). Obat oral untuk jerawat sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan, terutama sepanjang trimester pertama karena dapat berpengaruh terhadap janin.
- Pengobatan
topikal. Losion jerawat dapat mengurangi minyak, membunuh bakteri dan
mempercepat pengelupasan sel kulit mati. Losion yang dijual bebas umumnya
mengandung benzoil peroksida, sulful, resorsinol, asam salisilat atau asam
laktat sebagai bahan aktifnya. Produk ini dapat membantu untuk jerawat
yang ringan. Jika jerawat tidak merespon pengobatan ini, dokter dapat
memberikan losion yang lebih kuat. Tretinoin dan adapalene merupakan contoh
obat resep topikal yang merupakan turunan vitamin A. Bekerja dengan
mempercepat pengelupasan sel dan mencegah penyumbatan folikel. Antibiotik
topikal diperlukan untuk membunuh kelebihan bakteri kulit. Kombinasi
terapi kadang diperlukan untuk mendapatkan hasil optimal.
- Antibiotik.
Untuk jerawat sedang sampai berat, antibiotik oral diperlukan untuk
mereduksi bakteri dan melawan peradangan. Mungkin diperlukan antibiotik
dalam hitungan bulan atau menggunakan kombinasi dengan produk topikal.
- Isotretinoin.
Untuk kista yang dalam, antibiotik tidaklah cukup. Isotretinoin merupakan
pengobatan yang cukup kuat untuk kista atau jerawat yang tidak merespon
pengobatan lain. Obat ini digunakan untuk jerawat yang menjengkelkan.
Sangat efektif, namun diperlukan pengawasan dermatologis karena efek
sampingnya. Isotretinoin dihubungkan dengan kelahiran cacat, sehingga
tidak dapat digunakan oleh wanita hamil dan wanita yang berencana hamil
selama perawatan atau beberapa minggu sebelum perawatan berakhir.
Isotretinoin dapat meningkatkan trigliserida dan kolesterol dalam darah
dan meningkatkan kadar enzim hati. Dilaporkan juga terjadi peradangan usus
karena penggunaan isotretinoin.
- Kontrasepsi
oral. Kontrasepsi oral termasuk kombinasi norgestimate dan etinil
estradiol, menunjukkan peningkatan jerawat pada wanita. Kontrasepsi oral
dapat menimbulkan efek samping sehingga penggunaanya harus di bawah
pengawasan dokter.
- Laser.
Laser dapat mencapai bagian lebih dalam dari kulit tanpa merusak permukaan
kulit. Laser dapat merusak kelenjar minyak dan menyebabkan minyak yang
dihasilkan lebih sedikit. Terapi ini juga dapat meningkatkan tekstur dan
mengurangi bekas jerawat, sehingga dapat menjadi terapi yang baik untuk
jerawat dan bekas jerawat.
- Prosedur
kosmetik. Pengelupas kimia dan mikrodermabrasi mungkin membantu untuk
mengontrol jerawat. Prosedur konsmetik ini lebih efektif jika
dikombinasikan dengan perawatan jerawat yang lain.
Sekali jerawat menghilang, diperlukan lanjutan perawatan untuk mencegah agar jerawat tidak kembali. Anda dapat mencegah jerawat baru dengan perawatan sendiri, seperti mencuci kulit dengan pembersih yang lembut dan hindari menyentuh area yang berjerawat. Berikut beberapa tips untuk mencegah jerawat:
- Cuci
daerah yang berpotensi berjerawat dua kali sehari. Dengan mencuci akan
memindahkan kelebihan minyak dan sel kulit mati. Namun terlalu banyak
mencuci dapat mengiritasi kulit. Cuci dengan menggunakan pembersih yang
lembut dan bebas minyak, produk kulit berbahan dasar air.
- Gunakan
krim atau gel jerawat untuk membantu mengurangi kelebihan minyak. Pilih
produk yang mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat sebagai bahan
aktifnya.
- Hindari
penggunaan make-up yg berat. Pilih kosmetik tabur yang lebih tidak
mengiritasi.
- Bersihkan
make-up sebelum tidur. Tidur dengan kosmetik di wajah dapat menutup
pori-pori. Buang make-up yang telah lama dan bersihkan kuas dan aplikator
kosmetik secara teratur dengan air sabun.
- Gunakan
pakaian yang nyaman. Pakaian yang ketat dapat memerangkap panas dan
lembab, sehingga dapat mengiritasi kulit. Jika memungkinkan, hindari tali
pengikat yang terlalu rapat, ransel, helm dan alat olahraga yang dapat
menimbulkan friksi dengan kulit.
- Mandi
setelah berolahraga atau bekerja yang mengeluarkan keringat. Ini dilakukan
karena minyak dan keringat di kulit dapat menjerat kotoran dan bakteri.
0 komentar:
Posting Komentar